Kulkas

Hell A fter a while quit blogging , meski punya banyak uneg-uneg buat ditulis, akhirnya kembali juga... Thanks to internet kantor yang...


Hell

After a while quit blogging, meski punya banyak uneg-uneg buat ditulis, akhirnya kembali juga...Thanks to internet kantor yang lemot lately dan maksa gw kudu ke warnet cuman buat maklumat ini. Fiuhhhs. Anyway, setelah notifikasi married dan birthday kemaren, mungkin sekarang saatnya untuk sedikit bercerita tentang apa yang terjadi setelahnya. Cause it's kind of new life to me. Thinking of two instead of free-bird from bachelor time.

Hari ini adalah hari pertama completion dari segala perkakas rumah tangga, setelah sebelumnya rumah diisi dengan segala perabot kecil yang ternyata lumayan costy juga ketika ditotal. You name it: tempat piring, tempat beras, ember cuci, keranjang sayur, galon air minum, dan sebagainya. Since kita emang mulai dari nol dalam membangun ruimah tangga, so it's really really make a new start. Di dalam kamar, ruang keluarga, dan sekaligus kadang menjadi dapur kita ini initial life kita dimulai. Dan akhir pekan ini sepertinya akan ada perabot beneran yang pertama. Sambutlah kulkas!

Kenapa kulkas, instead of perabot laen? Well, actually penanak nasi, toaster, coffee plunger udah hadir duluan siy, dalam skala gratisan hadiah dari sahabat-sahabat kita (thanks yak matey). Serta tipi dan DVD yang emang properti harta gw selama setaun kerja di Kumpas. Kulkas itu imminent. Betapa pengurasan duit yang ngga kerasa dari hal-hal remeh seperti Nu Green Tea yang dingin, dipaksa ngabisin frozen food dalam sekali makan (yang jumlahnya 'nauzubille deh), atau minum susu panas tiap pagi (well, karena susu ngga bisa blending sempurna jika ngga panas atau dingin sekalian. Dan bayangkan jika ada kulkas. Satu frozen food bisa untuk makan 4 hari, nevermind Nu Green Tea dingin karena tinggal beli teh celup rasa teh ijo dan dibikin di aer dan simpen di kulkas. So kita punya teh ijo sendiri yang bisa dipake seminggu. Nevermind susu panas atau kopi panas, here comes refrigerator.

Sounds so silly mungkin buat beberapa di antara kalian, tapi buat gw ini thrilling. It's like we're in the early stages of gaming (y'know ketika semuanya bergerak naik level dan membuat kita berambisi memenuhi segala tasks yang tersaji). Remember The Sims? Ketika di awal-awal game kita berasa ngga mau stop sampe karakter yang kita maenkan mapan. However, bedanya, level kebutuhan ngga akan mentok dan terus growing. Itu yang membuat kita ngga akan pernah mapan. Coba baca apa yang dikatakan Abraham Maslow kalo ngga percaya...hehehe.

Well....it's our new start then. Nanti jika ada level yang menaik lagi pasti dengan sukacita gw tulis di blog ini. By the way, gotta finish it sualnya toko yang jualan kulkas mungkin udah buka (yeah, sangat kepagian buat hunting kulkas mulai jam 5 pagi kan? Tapi that's us anyway...pasangan yang suka aneh-aneh). Seaneh istri gw yang sepanjang jalan nyanyi "Hari Merdeka" entah apa maksutnya, padahal 17 Agustus masih sekitar 6 bulan-an lagi. Mungkin dia excited, sama excited-nya dengan gw karena insyaallah besok rumah tangga kita sudah berkulkas.

Food and beverages, here we come!

Related

urban living 513423006946526942

Posting Komentar Default Comments

Follow Me

-

Ads

Popular

Arsip Blog

Ads

Translate

item