Bowling for Another

all my rivals will see what i have in store, my gun... i've been harboring fleets in this reservoir, red sun... and this nation's ...

all my rivals will see what i have in store, my gun...
i've been harboring fleets in this reservoir, red sun...
and this nation's about to explode


Penggalan lirik di atas ditulis oleh Stone Gossard dalam perspektifnya terhadap maraknya penembakan di lingkungan sekolah di Amerika Serikat.

Tak hentinya insiden bersenjata yang melibatkan siswa dan mahasiswa di Amerika terjadi. Senin, 16 April ini, penembakan yang menelan korban sebanyak 33 orang kembali terjadi di kampus Virginia Tech. Jumlah korban itu merupakan yang terbanyak dari berbagai insiden yang pernah terjadi di lingkungan pendidikan Amerika. Modus operandinya juga hampir sama, yaitu si pelaku menembaki rekan-rekannya di lingkungan sekolah pada jam sekolah. Motifnya berbeda-beda. Ada yang bermotif balas dendam, tetapi pada umumnya adalah karena depresi mental. Terbukti pelaku menembak dirinya sendiri pada akhirnya, termasuk apa yang terjadi di Virginia Tech kemarin.

Banyak analisa kemudian diungkapkan sebagai telaah antisipasi. Misalnya adalah dengan menyebut pengaruh buruk kekerasan dari TV dan Film, kemudian perilaku diskriminatif dan pelecehan sosial yang memang awam terjadi di sekolah-sekolah Amerika serta pertanyaan tentang standar keamanan sekolah.

Konyolnya, dari serangkaian kejadian ada satu aspek penyebab yang tidak pernah ditanggapi serius oleh otoritas. Pemerintah AS tidak pernah membuat antisipasi dari pengaruh terbesarnya, yaitu tentang peredaran senjata di negara tersebut. Warga Amerika begitu mudahnya mendapatkan senjata. Padahal, orang yang membawa atau memiliki senjata (api) akan sangat terpengaruh keadaan psikologisnya untuk melakukan kekerasan. Michael Moore pernah mengungkapkan hal ini di dalam film dokumenternya, Bowling for Columbine (merujuk pada tragedi penembakan di Columbine High di akhir 90-an). Calon pembeli senjata di AS tidak mendapatkan tes psikis atau kelayakan, sehingga sangat potensial jatuh ke tangan orang yang salah. Apa yang terjadi pada rangkaian insiden ini adalah gambaran nyata.

Tragedi demi tragedi telah meluncur, dan tampaknya ini hanyalah seperti sebuah alarm bangun pagi di kala hari libur. Meski terus berdering, tapi tidak ada kandungan urgensi di dalamnya untuk dituruti. Senjata masih merupakan komoditas utama yang dihasilkan AS, dan memberi profit besar. Dalam skala besar, hal ini pulalah yang memicu serentetan perang bersenjata di penjuru dunia. AS adalah supplier senjata terbesar setelah Uni Soviet runtuh. Dan kini, kebijakan mereka mulai merenggut rasa keamanan generasi muda mereka. Jika tidak ada tindakan, pembantaian Virginia Tech akan berpotensi untuk segera tergeser dalam statusnya sebagai kejadian penembakan terburuk dalam sejarah AS.

Stone mungkin benar...bahwa Amerika is about to explode.

your disciples are riddled with metaphors, well hung...better pony up and bring both your barrelfulls, not one...as we release this unspeakable toll...

- Rival by Pearl Jam (Binaural)

Related

recent issues 4693430506407710821

Posting Komentar Default Comments

2 komentar

dwiAgus mengatakan...

sebelum explode,.. mungkin mereka merasakan letupan-letupan beberapa bisul dulu,...

Helman Taofani mengatakan...

@Dwi Agus
Yip...sekalinya explode mungkin bakal lebih fatal dari WTC...hehehe. Revolusi bersenjata gitu misalnya (ngayal.com). Pasti ada tujuan tertentulah amandemen tentang kepemilikan senjata ngga pernah diutak-atik. Kabarnya suporter paling gede dari US Gov itu pembuat senjata.

Follow Me

-

Ads

Popular

Arsip Blog

Ads

Translate

item