Efektivitas Poros Tengah

Data pola serangan Milan era Allegri di 3 pertandingan terakhir yang (seharusnya) bisa membuat Milanisti cukup berlega. Bila ada yang membac...



Data pola serangan Milan era Allegri di 3 pertandingan terakhir yang (seharusnya) bisa membuat Milanisti cukup berlega.

Bila ada yang membaca catatan saya tentang evaluasi awal musim AC Milan, maka saya bisa sedikit menimpali "kesuksesan" prediksi yang ditulis saat itu dengan preseden pertandingan Parma vs Milan, Sabtu (2/10) lalu.

Tendensi untuk menyerang dari sayap yang diperagakan Milan musim lalu tampak kurang efektif ketika ada shuffle stok penyerang yang berujung dengan keluarnya Marco Borrielo dan Klaas Jan Huntelaar musim ini. Zlatan Ibrahimovic dan Robinho masuk. Bila melihat ukuran gigantis Ibra, tampaknya Milan akan meneruskan pola bermain sayap dengan memperbanyak pasokan umpan silang.

Namun, faktanya Ibra bukan sosok yang gemar mencari posisi untuk menyundul atau eksekusi umpan silang. Ia lebih suka mengerjakan peluangnya sendiri dengan menahan bola, dan mendobrak masuk. Ini berarti ia lebih suka menunggu umpan-umpan jadi mengarah ke dirinya untuk diolah. Hal itu didukung dengan catatan statistik bahwa ketika awal bergabungnya Ibra, Milan banyak membuang umpan silang yang tidak dikonversi menjadi tendangan ke gawang. Pertandingan melawan Catania adalah titik puncaknya, ketika 52 umpan silang tak menghasilkan dua digit peluang.

Maka, Allegri lantas mengupayakan perbaikan dengan mengubah orientasi serangan. Lazio menjadi sasaran awal, ketika permainan lebih banyak ditembus lewat tengah, memanfaatkan kemampuan Ibra men-delay bola. Hasilnya lumayan. Ibra mencetak 5 gol dalam 6 partai, yang semuanya decisive. Streak ini pupus kala Milan melawat ke Parma karena pertandingan ditentukan tendangan keras Andrea Pirlo di menit ke-25 yang mengubah hasil pertandingan.

Tapi bila Anda cermati highlight pertandingan, entah berapa banyak peluang bersih yang didapat Ibra untuk mencetak gol. Kecemerlangan kiper Parma, Antonio Mirante menjadi penyebab pertandingan berakhir dengan satu gol. Sejumlah assist juga mulai mengalir dari Ronaldinho atau Seedorf untuk membebaskan Ibrahimovic dan mengarahkan akselerasi si striker jangkung asal Swedia tersebut.

Pola Allegri untuk memaksimalkan permainan dari tengah lapangan mulai berjalan, ditandai dengan tendangan ke gawang yang mencapai dua digit (10), penguasaan bola yang dominan (62%) serta rasio umpan silang dan peluang yang membaik (28 kali umpan silang, 20 peluang). Ini meneruskan tren yang dimulai sejak pertandingan lawan Lazio, termasuk untuk game di Liga Champions Eropa, dimana Milan tertahan oleh Ajax 1-1 di Amsterdam. Milan menceploskan 14 peluang dari dukungan 9 kali umpan silang.



Sekarang, pola perbaikan hanyalah menyisakan PR di sektor supportive role untuk penyerangan dengan poros di tengah. Pergerakan diagonal di depan kotak pinalti masih minim, yang ditandai dengan sedikitnya through passes (umpan terobosan) yang dilakukan. Fakta bahwa Ibrahimovic bukan striker yang gemar diberi umpan zonal seharusnya bisa ditutup oleh pergerakan layer keduanya, yaitu Robinho (yang dipasang jadi starter dalam 2 pertandingan terakhir), serta gelandang yang harus siap maju atau melepas umpan zonal kala Ibrahimovic mendapat kawalan ketat.

Untuk ini, sebetulnya Milan punya Pato yang memiliki pergerakan diagonal dinamis dan visi yang tajam untuk menjemput umpan zonal. Pato baru sembuh dari cedera dan hanya masuk sebagai pengganti kala diturunkan lawan Parma. Akan menarik ditunggu episode duet Ibra dengan Pato, dengan dukungan Ronaldinho, untuk membuat rasio kemenangan Milan beranjak dari marjin satu gol, yang tentunya membuat "tweak" Allegri makin komplet sebelum pertandingan akbar melawan Real Madrid di Liga Champions (20/10).

Related

statistic 8279492138958760906

Posting Komentar Default Comments

5 komentar

denun mengatakan...

Mantap Milan, sy lihat rekaman gol, nampaknya masih dari bola mati. Kerjasama antar lini harus lebih efektif. Saya khawatir "ego" Ibra bakal jadi boomerang...

Helman Taofani mengatakan...

Gol lawan Lazio, Genoa, Ajax dan Parma ngga ada yang dari bola mati Bang.

denun mengatakan...

Gol Pirlo untuk Parma, bukan bola mati ya? hehe. yang terlihat tendangan bebas jarak jauh. Lali aku...

Helman Taofani mengatakan...

Itu bola hidup kok. Built up dari rebound bola muntah setelah peluang Ronaldinho diblok.

ipul dg.Gassing mengatakan...

syet dah nih anak...
emang senang statistik ya dirimu..?
luar biasa..

keliatan banget "geek"-nya..:D
ama statistik dan utamanya lagi ama Milan...

salut dah...aq ngikutin perkembangan Milan lewat sini aja deh Oom..

Follow Me

-

Ads

Popular

Arsip Blog

Ads

Translate

item