Pilih Barca atau Man United?

Final Liga Champions menjelang, orang siapkan dukungan. Saya sebetulnya "golput", namun kali ini diharuskan menentukan kubu.



Final Liga Champions menjelang, orang siapkan dukungan. Saya sebetulnya "golput", namun kali ini diharuskan menentukan kubu.

Daeng Gasing, melalui twitternya (@ipulgassing) tiba-tiba "menodong" saya dengan pertanyaan seputar final Liga Champions, Sabtu (28/5) esok.

"Jadi, bela mana? Barcelona atau Manchester United?"

"Saya netral...tral...tral kali ini," reply saya.

Memang, untuk final kali ini saya sangat netral. Saya tidak biasa membenci klub atau mendukung klub selain AC Milan. Namun ada beberapa klub yang mempunyai hard spot atau soft spot. Dan duo finalis Liga Champions kali ini tidak ada dalam himpunan keduanya.

"Harus milih! Pakai logika dah..." sergah @IpulGassing dalam timeline saya.

Maka kali ini logika coba saya beber untuk menentukan tendensi leaning saya di final Liga Champions kali ini. Supaya mudah, "analisa" keberpihakan akan saya bagi menjadi tiga: dukungan historis, "can't stand factor", dan kaitan kepentingan dengan Milan. The best of three.

Dukungan Historis
Saya tumbuh bersama kebangkitan "Class of 92"-nya Alex Ferguson. Masa SMA saya adalah highlight dimana David Beckham, Ryan Giggs, Paul Scholes dan Neville bersaudara menjadi pilar United. Waktu itu saya menganut tripartit klub yang saya dukung (medio 90-an). AC Milan di Italia, Real Madrid di bawah Fabio Capello dari ranah Spanyol dan Manchester United di Inggris.

Madrid gugur perdana (dari dukungan saya) ketika Capello keluar dan bersama penggantinya, Jupp Heynckes mereka maju ke final Liga Champions 1997 melawan Juventus. Dukungan saya untuk Juventus pada waktu itu, dan menyadarkan bahwa loyalitas ke Serie A saya masih terlampau besar.

Gugurnya Manchester United tentunya bernasib hampir serupa dengan Madrid ketika serial pertemuan mereka melawan Juventus di penghujung 90-an bahkan sempat menjadikan saya anti-MU. I didn't like Henning Berg at the time.

Dengan Barcelona, saya tidak pernah memiliki dukungan historis sama sekali. So, skor awal "Dukungan Historis" dimenangkan Manchester United.

Can't Stand Factor
Johan Cruyff barangkali variabel terbesar untuk aspek ini dari Barcelona. Saya sangat benci Cruyff, dengan segala arogansi dan omong kosongnya mengenai sepakbola menyerang (falsafah yang hanya berlaku bagi casual fans olahraga ini). Celakanya, Cruyff acap diidentikkan dengan Barcelona era Pep Guardiola. Pep sering straight mengaku mengenai influens Cruyff ke filosofi permainan Barcelona saat ini.

Sementara roster Manchester United musim ini relatif bersih dari "can't stand factor". Cristiano Ronaldo sudah berganti kostum, dengan demikian tidak ada pemain yang sedemikian menjengkelkan. Saya bisa tolerir Rooney dan Nani.

Leg ini dimenangkan Barca. But this is a negative aspect. So, score is for Man United 2-0. On "Best of Three", they already won my slight support.

Kepentingan dengan Milan
Pride Milan sebagai kolektor 7 gelar masih jauh dikejar oleh keduanya (inilah kenapa saya tak pernah mendukung Madrid dan Liverpool di Liga Champions). Kedua klub masih dalam odyssey mereka mencari titel keempat. Jadi tidak ada kepentingan khusus.

Kedua klub juga tidak mempunyai pemain yang berkaitan langsung dengan Milan. Tapi saya selalu ingat dengan komentar Pep Guardiola ketika ia memenangkan trofi ECL pertamanya bersama Barca sebagai pelatih.

Pep, yang pernah bermain di Serie A bersama Brescia dan Roma, mempersembahkan gelar juara kepada Paolo Maldini yang saat itu pensiun dari sepakbola.

Beside, saya tidak terlalu percaya Pep mengambil falsafah Cruyff. Posisi Sergio Busquets (atau Yaya Toure sebelumnya) adalah regista dalam kasanah calcio. Posisi itu tak eksis di paham total voetbaal milik Cruyff. Pep menjalaninya ketika bermain di Brescia dalam petualangannya di Serie A.

Poin Barcelona bagi saya di sini. So, that's it. Man United sedikit unggul dari Barcelona eventually di dalam pilihan saya kali ini. Yang jelas, Sabtu ini saya akan menonton dengan tenang...nang...nang.

Related

random notes 5120634787185087003

Posting Komentar Default Comments

6 komentar

Ipul dg. Gassing mengatakan...

okeh...
tadinya saya berharap penjelasannya soal taktik dan pemilihan pemain..
ternyatah..

hihihihi

Helman Taofani mengatakan...

Penjelasan taktik dan pemilihan pemain biarlah jadi bahasan BOLA. Hehehehe. Lagipula saya tidak pernah antipati sama taktik tertentu.

Melcheong mengatakan...

ahhhh.. sampai gue mati tetap gue belain MU and the orange hahahahahah

Melcheong yg lg siapin new tshirt for Nicky Cheong for saturday :p

Helman Taofani mengatakan...

Well, goodluck baby Nicky. Hehehe...

daneeollie mengatakan...

my heart will go for MU, always :D
*wlo MU lgi dgoyang skndal Giggsy >.<

he-eh, BOLA-nya edisi MU minggu nie, he4

Helman Taofani mengatakan...

Bola edisi Barca kan udah yang hari Selasa Dan.

Follow Me

-

Ads

Popular

Arsip Blog

Ads

Translate

item