Now Sending...Postcards

The last time you're dealing with postcards? When was it? Let's have some time travel first . Sekitar dua dekade silam, benda ini me...

The last time you're dealing with postcards? When was it?



Let's have some time travel first. Sekitar dua dekade silam, benda ini menjadi bagian integratif dari hidup kita, 'aight?

Siapa yang tak berpartisipasi dalam aneka undian dan kuis menggunakan kertas kuning berukuran 14 x 10 cm? Sambil ditempel guntingan kupon dan perangko Rp 100 maka melayanglah benda tersebut sebagai interaksi awal saya dengan benda bernama kartu pos.

Persepsi saya sedikit bergeser tahun 1989. Kali pertama saya dapatkan kartu pos bergambar yang keren. Ayah, yang tengah haji, berkirim kabar melalui media kartu pos dengan gambar foto-foto Makkah dan Madinah di salah satu sisinya. Belakangan, ketika beliau usai menunaikan ibadah, segepok set kartu pos bergambar turut menjadi oleh-oleh. Menyenangkan!

Lantas kisah ini sedikit mengalami warp. Semenjak saat itu saya jarang lagi menggunakaan kartu pos. Apalagi menyusul datanglah internet. Well, virtually dulu masih sering berkirim e-card yang notabene kartu pos dunia virtual. Tapi kartu pos dunia nyata tak pernah saya lirik kembali. Years!

Sekitar tahun lalu, salah seorang kawan saya mengirimkan kartu pos dari Brasil, untuk mengabarkan aktivitasnya. Ia bukan sejenis homo gaptekensis. There's email, fax, et cetera, and she's capable of cyber-doing them all. Plus, ia di Brasil dalam waktu yang tak terlalu lama. Ketika kartu tiba, she's already here.

Reaksi saya: that's against all odds, sangat "kiri" dan konvensional. That's totally cool thing to do! Reminder kerennya sehelai kartu pos dengan tulisan manusia di dalamnya. Lalu menjadi cita-cita saya untuk berkirim kartu. Tapi kepada siapa, saya malah bingung. Sahabat pena are soo centuries ago.

Irony revolved. Internet-lah yang menghidupkan kembali semangat berkirim kartu. Adik kelas saya, Sekar (@pembayunsekar), di Twitter kerap mengabarkan dirinya tengah menulis, berkirim, dan mendapatkan kartu pos dari beberapa negara. Ia menyertakan tagar #Postcrossing di dalamnya beserta tautan http://www.postcrossing.com - which lead me thinkin' it was only some cyber geeking once again.

Sampai saya cek sendiri ke website-nya dan mendapati bahwa itu adalah portal berkirim kartu pos nyata ke seluruh dunia! Wow, a revelation!

So, this is how Postcrossing works. Setelah mendaftar (memasukkan alamat lengkap dan kilas biodata), kita bisa meminta alamat orang lain untuk dikirim kartu. It's random, so in any given day bisa jadi Anda diminta mengirim kartu ke Zambia. Setelah alamat di-reveal kita harus mengirim kartu pos ke sana.

No worries, biaya pengorbanan tak sebesar reputasi "mengirim ke luar negeri". Cukup dengan perangko 4000, dan sehelai kartu (rata-rata 3500) sudah bisa terkirim.

Bila kartu kita diterima, maka si penerima akan mendaftarkannya di situs Postcrossing. Itu artinya alamat kita sudah eligible diberikan ke orang lain. Jangan kaget apabila Anda tiba-tiba mendapati kartu dari Nepal di meja. It's random people receiving our address.

Maksimal kita bisa mengirim lima kartu sekaligus. Pengiriman lanjutan menunggu sampainya kartu kita dan registrasi dari si penerima.

Saya sendiri baru saja mendapatkan sehelai kartu dari Oakland, California, USA. Kartu yang saya kirim sudah ada 6, dan baru satu yang di-register oleh penerimanya (hence, jatah saya mengirim hanya bertambah satu dari maksimal 5).

Ekses dari Postcrossing adalah tiba-tiba hunting kartu pos menjadi satu agenda wajib manakala saya bermain ke satu tempat. Kartu standar adalah kartu bergambar objek wisata yang jamak dijual di beberapa toko buku. Am start thinkin' to make my own cards. Memakai katalog foto saya sendiri. It'd be fun!

Indeed, there are so much fun and value from this activity. Such as:
- Soo vintage! Kartu, perangko, dan menulis tangan. That's classic stuff. Sekarang saya ada PR untuk merapikan tulisan tangan.
- Jangan lupa bahwa Pak Pos dengan tas selempang yang mengantar kartu ini ke kita juga salah satu artefak klasik dari masa lalu. Aktivitas kita merevitalisasi peran mereka.
- We're doing big part to promote our country. Gambar kita dan negara kita beredar ke seluruh dunia, dengan deskripsi kata-kata dari kita. Great or not?
- Saya baru menerima satu kartu, tapi sepertinya gambar di dalam kartu posnya akan selalu menjadi kejutan yang menyenangkan.
- Trigger your creativity and senses. Baik memilih kartu, gambar, atau bahkan membuatnya. Yang tukang foto kini bisa utilize bank gambar Anda sebagai latar kartu pos.
- Make friends are cliche but who know?

I believe there are many more fun. So, let's write and send some!

Related

random notes 8364136964958698977

Posting Komentar Default Comments

6 komentar

daneeollie mengatakan...

Pngennya lbaran x ini mw kirim krtu lgi.. Bsa trlaksana ga ya..

Helman Taofani mengatakan...

Ayo Dan berkirim kartu lebaran. I'll send you one. Kirim alamatnya yak. :)

iPul dg.Gassing mengatakan...

hmmm...sounds great bangett..
udah lama tau soal web dan aktivitas ini dari teman, tp belum sempat ngecek

baca postinganmu tiba2 jadi tertarik

Helman Taofani mengatakan...

You should! It's fun all the way...

Anonim mengatakan...

Happy postcrossing kak,,saya jg member postcrossing,,bergabung Desember 2010 kemarin :)

in frame mengatakan...

sounds great...

Follow Me

-

Ads

Popular

Arsip Blog

Ads

Translate

item