Home is Where the Heart Is

Kali terakhir saya berpisah lama dengan istri dan anak-anak adalah jeda mingguan pada masa pertama pindah ke Jakarta 15 bulan silam. Itu ...


Kali terakhir saya berpisah lama dengan istri dan anak-anak adalah jeda mingguan pada masa pertama pindah ke Jakarta 15 bulan silam. Itu adalah keadaan yang memaksa kami semua berurbanisasi dan ikut meramaikan umat KRL tiap pagi. Sorry for that.

Seminggu ini (tepatnya enam hari) menjadi jeda terpanjang ever since. Saya "dikarantina" untuk kepentingan training perusahaan. Yang meringankan, kita masih berada satu kota, meski pada prakteknya tetap saja tidak bisa bertemu. Jadwal training mengharuskan saya menghadiri kelas dari jam delapan sampai sebelas malam. Jadi memang percuma pulang ke rumah dalam kondisi Gina, Aksara, dan Magenta sudah tidur, lalu berangkat kembali ketika mereka belum bangun.

Pertama dalam periode yang saya tulis di atas, tidur bebas tanpa "gangguan" dari 3 makhluk kesayangan. Momen ini membuka mata betapa berartinya mereka.

Kasur yang paling nyaman bukanlah lateks berharga jutaan yang menggunakan teknologi NASA. Manjanya lidah bukanlah hidangan banquet yang disupervisi sedemikian rupa sehingga dikemas dalam bentuk buffet yang menggoda. Karena ini tetaplah bukan rumah.

Yes, I'm attached into them now.

Related

random notes 7626319918454423428

Posting Komentar Default Comments

2 komentar

Gina mengatakan...

We miss you a lot too Papa! The babies fine they laugh a lot. See you tomorrow :*

Helman Taofani mengatakan...

Puas dah uwel-uwel si Aks/Mage.

Follow Me

-

Ads

Popular

Arsip Blog

Ads

Translate

item