Halo Ha Long di Halong


Menyebut Ha Long, kita bisa berakhir dengan tiga opsi.

Pertama, merujuk pada tempat indah yang menjadi salah satu UNESCO World Heritage Site. Ini adalah Phuket atau Raja Ampat versi Vietnam. Teluk yang dikelilingi karst, dengan air yang berwarna turqoise, kadang kehijauan. Populer disebut dengan Ha Long Bay, titik ini menjadi sentra promosi  wisata Vietnam yang membayar mahal agar setting film Kong: Skull Island mengambil scenic view dari sini.

Ha Long arti harafiahnya "naga nyusruk" (descending dragon). Ada legenda mengenai naga sebagai salah satu hewan suci Vietnam yang merujuk ke nama. Saya berpendapat nama ini muncul dari pengamatan orang atas topografi dan fenomena geologi. Karst yang ada menjulang berderet seperti punggung naga dari kejauhan.

Kedua, merujuk pada pelabuhan penyeberangan feri Halong. Please note ada banyak port feri, yang paling toursity adalah Dao Tuan Chau Pier. Titik ini akan menghubungkan ke banyak atraksi wisata di Ha Long Bay. Paling jamak adalah berkeliling melihat karst dari dekat, sambil hop in hop off ke beberapa titik seperti goa dengan perahu kecil atau mendayung kayak.

Tapi real gem-nya adalah ke Cat Ba, pulau terbesar di Vietnam. Bila berkeliling karst mendapatkan sensasi seperti di Wayag, Raja Ampat, maka Cat Ba adalah Phi Phi Island-nya Vietnam. Feri ke Cat Ba juga bisa ditempuh dari berbagai port di Halong, termasuk Dao Tuan Chao Pier.

Ketiga, Halong merujuk pada ibukota provinsi Quang Ninh. Kota ini mengalami pengembangan besar sejalan dengan promosi wisata Ha Long Bay. Terletak 170 km di timur Hanoi, Halong terhubung dengan jalan interstate yang tidak bisa dibilang mulus. Theme park dan integrated development tengah dikebut di Halong, yang akan menjadikan mereka memiliki kawasan mirip Ancol.

Destinasi kami ke ketiganya. Pagi jam 8 bertolak dari Hanoi menempuh perjalanan 4 jam ke port feri. Di tengahnya berhenti di semacam rest area yang kiosnya menjual barang dengan harga dua kali lipat.

Dari port feri, kami naik ke kapal menggunakan dua tiket. Tiket boarding dan sightseeing. Sepertinya teknis tiket ini agak rumit, sehingga mengikuti organized tour lebih mudah.

Kapal bertolak, mengelilingi karst dan berhenti di dok nelayan. Mereka menawarkan berkeliling dengan sampan atau kayak memasuki celah-celah karst dengan biaya VND 200.000 per orang selama sekitar 45 menit.

Setelahnya, dengan kapal, kami turun di goa Tien Cung yang ada di salah satu karst. Di sini kita melihat stalaktit dan stalagmit yabg berproses ribuan tahun. Tapi hampir tak bisa dibedakan juga mana yang berproses, mana yang dibentuk. Goa ini adalah goa turis yang sudah dibuat sedemikian rupa sehingga menyusurinya Anda tak perlu pemandu, tali, atau senter. Melenggang kangkung saja.

Untuk mendapatkan experience ini, ada koordinasi transport darat, laut, ticketing, dan tambahan pengaturan untuk add-ons seperti kayaking. Banyak yang menawarkan jasa organized tour di Hanoi. Untuk pergi mandiri, bisa, tapi mungkin ribet. Carilah informasi ke Tourist Information Office (TI) yang banyak terdapat di Old Quarter Hanoi.

Port feri melayani perjalanan terakhir jam 3 sore. Jadi, pastikan bertolak dari Hanoi sepagi mungkin. Atau pilihan lain adalah menginap di kota Halong. Banyak opsi akomodasi di Halong, dan nightlife juga tentu.

Dua sampai tiga tahun ke depan, wajah Halong hampir pasti akan berubah. Pembangunan masif dan rencana interkoneksi tentu mengubah lansekap yang kini memiliki ikon bianglala serta jembatan gantung. Ekonomi Halong berpacu dengan Vietnam, menjulang seperti sisik naga yang muncul di teluk Ha Long.

Jadi, sudah bisa membedakan Ha Long dan Halong?

- Halong, 17 Maret 2017

Related

VietNow 2208127014946682942

Posting Komentar Default Comments

Follow Me

-

Ads

Popular

Arsip Blog

Ads

Translate

item