Nove Magnifico

Di puncak kejayaannya dulu (akhir 90-an), Serie A mengenal istilah "Sette Magnifico" untuk menyebut tujuh klub papan atas yang sel...


Di puncak kejayaannya dulu (akhir 90-an), Serie A mengenal istilah "Sette Magnifico" untuk menyebut tujuh klub papan atas yang selalu bersaing merebut scudetto. Selain Juventus, Inter, Roma dan Milan, terdapat juga tiga klub kuat dalam diri Lazio, Fiorentina dan Parma. Mereka berkali-kali merusak "bursa" juara dengan menyelip di antara tim langganan juara.

Namun akibat krisis finansial, kekuatan "kelompok tujuh" tersebut mulai goyah. Lazio bangkrut usai menjuarai Serie A di tahun 2000. Menyusul kemudian Fiorentina yang bahkan terjerembab sampai lembah Serie C-2. Parma juga kehilangan grip-nya sebagai klub kuat, dengan merosotnya kekuatan finansial nan berbanding lurus dengan posisi mereka di klasemen. Kulminasinya adalah musim lalu ketika akhirnya klub yang sempat membesarkan Fabio Cannavaro dan Hernan Crespo itu harus turun kasta ke Serie B.

Skandal calciopoli yang merebak di tahun 2006 makin menenggelamkan citra Serie A. Klub yang secara tradisional mengeluarkan uang banyak di pasar pemain, tiba-tiba menjadi pasif. Ini memunculkan ketidakseimbangan kekuatan yang akhirnya menciptakan dominasi Internazionale dan AS Roma, dua klub besar yang tak terimbas calciopoli.

Perlahan tapi pasti, Serie A terus meregenerasi diri, bangkit dari keterpurukan finansial. Momentum usai Piala Dunia 2006 menjadi ajang renaisans-nya, yakni musim 2007/2008. Hal itu ditandai dengan naiknya klub-klub tradisional dalam musim berikutnya. Genoa dan Napoli promosi ke Serie A, mendampingi Juventus usai masa pengasingannya di Serie B. Tiga klub promosi itu mempunyai tradisi yang kuat di Serie A. Genoa adalah 9 kali juara liga, dan merupakan klub tertua di Italia. Sementara Napoli masih menyimpan hangatnya memori ketika Diego Maradona membawa I Partenopei merusak dominasi klub utara di akhir 80-an. Juventus tentu akan kembali meramaikan persaingan Internazionale dan Roma.

Hasil di akhir musim 2007/2008 sangat jelas menujukkan indikasi perbaikan. Meski juara, Internazionale harus melewati jegalan-jegalan dari klub yang musim sebelumnya bisa gampang dilewati. Demikian juga dengan Roma. Musim lalu mencatat kebangkitan fenomenal AC Fiorentina, dengan meraih kembali kasta tingginya ketika finish di urutan 4.

Tiga klub promosi juga mencetak hasil bagus. Napoli menunjukkan sepakbola atraktif dan mampu lolos ke Piala UEFA lewat jalur Intertoto. Sementara Genoa menghasilkan Marco Borriello sebagai pencetak gol subur. Juventus? Si Nyonya Tua tak perlu lama untuk menegaskan eksistensinya, dengan langsung merebut posisi 3 untuk lolos ke Liga Champions. Di bawah itu masih ada kekuatan lainnya, yakni Milan, disusul oleh Udinese yang lolos ke Piala UEFA.

Musim ini, klub-klub yang musim lalu bersaing sengit melakukan pembenahan lebih awal. Sejumlah investasi ke pemain bagus mulai dilakukan lagi. Internazionale mendatangkan Jose Mourinho guna meneruskan dominasi yang telah direngkuh di bawah pelatih Roberto Mancini, tiga musim sebelumnya. Mereka juga memecahkan rekor pembelian termahal di Serie A, atas nama pemain FC Porto, Ricardo Quaresma. Inter masih akan tetap menjadi kandidat terdepan peraih juara liga.

AS Roma relatif masih mempertahankan skuad yang mulai menuai masa keemasan. Mereka menambah amunisi dengan tiga pemain berkualitas. Yang paling menonjol tentu Julio Baptista, pemain Brasil yang dulu bersinar bersama Sevilla. Bersama dengan John Arne Riise dan Jeremy Menez, Baptista akan melengkapi tim yang memiliki permainan atraktif ini. Setelah dua kali di bawah Inter, tentu ambisi mereka akan lebih tinggi.

Juventus juga berbenah menyusul kembalinya mereka ke kancah Liga Champions. Investasi terbesar Juve adalah dalam sosok bernama Carvalho Amauri yang merupakan pemain kedua termahal di Serie A musim ini. Pemain termahal ketiga hadir di kubu AC Milan yang tak lolos ke Liga Champions. Mereka mendaratkan superstar Brasil, Ronaldinho, beserta dengan bintang lain semacam Andriy Shevchenko dan Gianluca Zambrotta.

Kekuatan 4 tim itu akan coba diusik oleh "new emerging forces". Fiorentina adalah yang terdepan. Mereka adalah klub yang paling banyak membelanjakan uang untuk pemain. Alokasi termahal ada di dalam diri playmaker belia asal Montenegro, Stevan Jovetic, dan penyerang tim nasional Italia, Alberto Gilardino. Kepastian lolos ke Liga Champions membuat Viola berbenah.

Di samping Fiorentina, liga juga hampir pasti akan dimeriahkan dengan stabilnya kekuatan Napoli, Sampdoria dan Udinese. Mereka tak banyak membeli pemain, namun sukses mempertahankan para bintangnya yang diincar klub-klub besar dari luar Serie A. Ezequiel Lavezzi, Antonio Cassano dan Gokhan Inler adalah contoh sukses para bintang menanjak itu untuk terus menjadi truf klub-klub Serie A. Kebangkitan Lazio juga layak menjadi catatan, ketika kebijakan salary cap mulai membawa klub kota Roma itu keluar dari krisis finansial.

Kiprah klub-klub yang mulai mapan itu tentu menggembirakan buat pecinta calcio. Memori publik mulai kembali ke Serie A di era "Sette Magnifico". Lebih seru malah ketika klub yang setanding makin banyak. Di pekan pertama, ramainya nine horse race ini memberi bukti. Inter dan Roma bisa diimbangi Sampdoria dan Napoli. Sementara Juventus terbukti sama tangguh dengan Fiorentina. AC Milan malah dipermalukan klub promosi, Bologna. Klub-klub papan atas tak ada yang meraih kemenangan. Hasil terbaik justru diukir Lazio, ketika memukul Cagliari di Sardinia. Ini mungkin akan memberikan sedikit preseden tentang Serie A 2008/2009. Ramai, sengit dan penuh kejutan.

So, benvenuto Serie A!

Photo: ANSA

Related

football 7482342955563695081

Posting Komentar Default Comments

3 komentar

Jati Priyoharjono mengatakan...

Woalah, mas... piye carane ben Milan iso menang kui... Karo tim promosi wae kalah. Payah.

donlenon mengatakan...

bener-bener awal musim yang sangat impresif. tim-tim yang diprediski mengangkangi juara seri-A tahun ini macam inter, Milan, atau Juve, secara mengejutkan belum bisa mencicipi manisnya kemenangan!

hem, awal persaingan yang mantap!

Helman Taofani mengatakan...

@Jati:
Seperti kata The Upstairs:

T . E . N . A . N . G



@Don:
Baru satu game Don. Hehehe...

Follow Me

-

Ads

Popular

Arsip Blog

Ads

Translate

item