Ikon Gerbang Indonesia Timur

Rakyat Makassar, dan Indonesia Timur pada umumnya, boleh berbangga karena kini mempunyai satu ikon arsitektur menarik dalam wujud Bandara ...



Rakyat Makassar, dan Indonesia Timur pada umumnya, boleh berbangga karena kini mempunyai satu ikon arsitektur menarik dalam wujud Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.


Bandara baru dengan gaya modern tersebut bisa disebut "eye catching" lantaran bentuknya yang keluar dari pakem sarana publik, dengan lengkung-lengkung, serta efek geometris yang dihasilkan jelalur rangka kacanya.

"Lengkungan menghasilkan bentang lebar yang akhirnya membuka ruang luas di dalamnya," ujar kepala tim arsitek Bandara Hasanuddin, Panogu Silaban, sebagaimana dikutip Tempo Online (23/2/2009). Panogu, bersama timnya dari biro arsitek Atelier 6 memenangkan sayembara desain yang diadakan oleh Wakil Presiden M Jusuf Kalla pada waktu itu.

Tiang berwarna putih dan dominasi transparansi membuat kesan futuristis sekaligus lega dan rapi dari bangunan karya Atelier 6 ini. Ruang luas dan transparan, menurut Panogu, dibutuhkan supaya tidak membuat ruang lembab dan terkesan memerangkap. "Apalagi dalam iklim tropis, dengan udara yang cenderung panas," tegasnya.

Untuk menunjang kenyamanan pula, aspek lain, seperti kebutuhan utilitas dan aksesibilitas juga menjadi perhatian rancangan bandara untuk mengantisipasi lonjakan penumpang yang saat ini mencapai sekitar 14 ribu orang perhari. “Bandara saat ini sudah bisa menampung lonjakan penumpang pada saat peak season,” tutur Saifullah, warga Makassar yang juga pemerhati properti.

Pendekatan kenyamanan tersebut tampaknya menjadi generator ide yang membebaskan Atelier 6 dari belenggu isu lokalitas yang seakan jadi template desain sarana publik di Indonesia. "Kebutuhan, fungsi dan perhitungan alur menjadi aspek utama generator ide," kata Nurrochman Sidharta, konseptor bandara yang sekaligus pimpinan Atelier 6 kepada Tempo.

Meski demikian, aspek identitas lokal tak lantas ditinggalkan begitu saja. Pengunjung yang cermat tentu memerhatikan detail pada langit-langit bangunan terminal di Bandara Hasanuddin. Pola yang terpasang merupakan motif kain sulam Mandar dengan warna-warna kuning, merah dan cokelat. “Masyarakat Makassar sudah cukup terwakili dengan detail pada langit-langit yang memang ciri khas setempat,” tambah Saifullah.

“Pada umumnya mereka bangga dengan bentuk bandara yang baru, dibuktikan dari seringnya bangunan bandara menghiasi iklan-iklan yang bertema Makassar dewasa ini.”

Status sebagai gerbang ke kawasan Indonesia Timur tampaknya membuat Bandara Hasanuddin terus serius berbenah. Dengan pembenahan yang positif, tentunya masyarakat yang akan diuntungkan. Selain memiliki bandara yang memadai, bentuknya juga membuat orang akan selalu ingat dengan Makassar.

Related

random notes 915152354227764727

Posting Komentar Default Comments

4 komentar

Ipul dg. Gassing mengatakan...

Waaa..dikutip juga pernyataanku..hahaha..
cuma, embel-embelnya itu lho..keknya terlalu berat. "pemerhati arsitek"..wakakaka..

tapi senang bisa membantu..

Helman Taofani mengatakan...

Pemerhati properti kok bung. Hahaha... Sepertinya bakal sering nanya-nanya nih sampe akhir tahun.

Unknown mengatakan...

Sayangnya terakhir kali saya kesana sepertinya pengelola bandara kerepotan membersihkan tiang2 besar yang kebetulan berwarna putih dengan debu2 tebal yg cukup mengganggu pandangan mata :)

Helman Taofani mengatakan...

Maintenance always be the problem for Indonesia. Always have.

Follow Me

-

Ads

Popular

Arsip Blog

Ads

Translate

item