Man on a Ledge: Failed Formula

There are reasons why "Dog Day Afternoon" and "Ocean's Eleven" being made. On their own. They possess their own s...


There are reasons why "Dog Day Afternoon" and "Ocean's Eleven" being made. On their own. They possess their own strength to be outstanding, and the pattern that 1+1 didn't do for two in terms of combining artwork.


Setidaknya, kesimpulan itu yang muncul setelah menonton film "Man on a Ledge" (rilis Januari 2012). Sam Worthington berperan sebagai mantan polisi dalam film garapan sutradara Asger Leth tentang drama berlatar ancaman bunuh diri dengan latar belakang yang sedikit kompleks. Nick Cassidy, yang diperankan Sam, berdiri di tepi gedung pencakar langit New York, yang menjadikannya sirkus media dan masyarakat sekitar. If you notice the pattern, salah seorang di antara audiens bahkan meneriakkan "Attica" untuk membuat kaitan dengan aksi Al Pacino di New York 3 dekade silam.

Di belakangnya, adik Nick (Jamie Bell) dan pacarnya (Genesis Rodriguez) tengah melancarkan aksi yang akan menjustifikasi segala aksi Nick. Film blended relatively well, sampai di akhir - mind you, for spoiling reason - agak kedodoran dalam menentukan tone yang pas. Apakah akan diakhiri dengan drama seperti "Dog Day Afternoon", atau sisi jenius sebagaimana film-film heist. Instead, tone yang disajikan sedikit terlalu pekat kadar klisenya.

Agak susah menceritakan plot film ini tanpa membongkar misterinya. Tapi Anda mesti sudah bisa menebak sedikit hanya dengan melihat trailer-nya. Film ini menawarkan ketegangan (suspence). It could have been better with the right ending tone. Man on a Ledge punya potensi dengan konsep yang kuat. Tapi faktanya, formula satu ditambah satu masih tidak selalu berarti ganda dalam seni.

Too bad.

Related

sam worthington 3939508111442627782

Posting Komentar Default Comments

Follow Me

-

Ads

Popular

Arsip Blog

Ads

Translate

item