Stai Calmo e Forza...

Sekarang ini boleh disebut saya seasonal tifoso . Musim ini, jumlah pertandingan bola yang saya tonton langsung tak sebanyak jumlah pem...


Sekarang ini boleh disebut saya seasonal tifoso.

Musim ini, jumlah pertandingan bola yang saya tonton langsung tak sebanyak jumlah pemain dalam satu tim sepakbola. Termasuk Milan, yang sebelum BeIN tamat di Telkomvision, sebetulnya masih sering beredar di layar.

Saya juga belum pernah menonton Italia bermain sejak ditangani Antonio Conte. Patah hati saya sungguh akbar kala Azzurri gagal total di Brasil. Yang membuat lara, saya ada di Italia ketika Andrea Pirlo cs hancur-lebur menyeret kerja Cesare Prandelli selama  empat tahun.

Oleh karena itu, apa hak saya mengomentari pilihan pemain Antonio Conte untuk Piala Eropa 2016?

Saya masih mengikuti dengan taat, Serie A dan kiprah para pemain Italia. Mungkin tidak melalui tayangan langsung, tapi ke cuplikan, analisis, dan statistik. Saya cukup tahu bahwa Napoli, selain Juventus, adalah tim yang bermain sangat bagus musim ini. Sehingga, jelas saya mengutuk dikeluarkannya Jorginho dari pilihan Conte.

Dari sekian bilangan partai yang saya simak, kebetulan Giacomo Bonaventura sering jadi protagonis. Ia juga pemain yang berkontribusi besar menyumbang poin Fantasy Serie A. Dibanding Emanuelle Giaccherini, saya bisa menggugat pilihan Conte untuk mengeluarkan pemain terbaik Milan dari convocati Azzurri.

Tapi saya cukup maklum dengan terbatasnya pilihan penyerang Conte. Gonzalo Higuain begitu luar biasa, sehingga penyerang lokal yang cukup mumpuni tinggal Domenico Berardi (Sassuolo) dan Lorenzo Insigne. Nama pertama tak turut ke Perancis. Yang dibawa Conte adalah cadangan ketiga Juventus, striker klub papan tengah Liga Inggris (yang performanya naik-turun), serta oriundo yang kemarau mencetak gol di paruh kedua musim ini.

Nadir Italia adalah memberikan nomor 10 kepada Thiago Motta. Bagi negara lain, nomor ini mungkin bisa jatuh ke tangan kiper, saya tidak peduli. Tapi di Italia hal ini seperti menanti bilangan 17 jatuh sebagai angka sial.

Ada idiom mengenai Thiago Motta. Kala kita tiba di stasiun dan mendapati kereta telah berangkat, Anda bisa menyalahkan saya karena "being Thiago Motta". Atau ketika kendaraan Anda di belakang Kopaja yang mengincar penumpang dari perempatan, bolehlah teriak: "Woy, Thiago Motta banget lo!".

Pilihan apapun akan sulit. Satu-satunya modal adalah taktik dan sikap membatu Conte. Itu alasan mengapa Chelsea yakin padanya untuk diberikan project ressurection 2016.

Dalam dwipartai sebelum berangkat ke Montpellier, markas Azzurri selama Euro, Conte jelas akan menurunkan formasi 3 bek. Beberapa media cukup gila mengatakan ia mungkin saja menerjunkan formasi 3-3-4. Giaccherini, Pelle, Eder, dan Candreva bermain sebagai ujung tombak tim biru. Entah naif atau adventurous, sepakbola adalah permainan #whatif di mana banyak yang akan mencoba mengutak-atik takdir dengan ujaran "...coba kalau...".

Skuad Italia untuk Euro 2016 kali ini mungkin yang paling duafa sejak tragedi Superga menghabisi talenta terbaik negeri spaghetti pada awal 1950-an. Messiah di lini tengah, Marco Verratti, gagal diangkut karena cedera. Upaya menunggu ketajaman mantan bintang seperti Mario Balotelli tak kunjung tiba.

Keterbatasan stok talenta lokal menjadikan Conte tak punya banyak pilihan. Sebelum turnamen dimulai, #whatif pertama dimulai dengan ujaran: "Coba kalau Paulo Dybala memilih Azzurri."

Tapi di antara keterbatasan itupun Conte masih membuat manuver dengan tidak membawa talenta yang konsisten bermain apik di musim ini.

Bagi seasonal tifoso seperti saya, bandingan langsungnya adalah ketika Piala Dunia dengan pemain seperti Andrea Pirlo saja Italia kalah atas Kosta Rika. Bagaimana kali ini ketika Joel Campbell ditukar dengan Eden Hazard dan Zlatan Ibrahimovic?

Berlega hati tampaknya menjadi sikap banyak pendukung Itali. Itu bagus. Ditambah formula #whatif dengan skuad semenjana ini justru bisa berprestasi.

Forza Italia!

Related

STICKY 5156629831061597228

Posting Komentar Default Comments

Follow Me

-

Ads

Popular

Arsip Blog

Ads

Translate

item