Terima Kasih Bambang

Satu hal menarik jelang laga Indonesia melawan Malaysia dalam ajang Piala AFF 2010 adalah dibawanya isu-isu politis ke ranah olahraga yang...



Satu hal menarik jelang laga Indonesia melawan Malaysia dalam ajang Piala AFF 2010 adalah dibawanya isu-isu politis ke ranah olahraga yang membuat duel negara serumpun ini semakin menarik.


Seperti yang masih bisa dirasakan, euforia Garuda melonjak dengan kemenangan fantastis 5-1. Seolah menuntaskan dendam karena selama bertahun-tahun merasa "dikadali" oleh (negara) Malaysia, rakyat menyambut sukacita kemenangan timnas seperti sebuah redemption, pembalasan setimpal. Pertandingan kedua, Indonesia membekap Laos 6-0, sementara Malaysia tertahan 0-0 oleh Thailand. Situasi yang membuat langkah mereka harus ditentukan oleh "kemauan" Indonesia mengalahkan Thailand di laga terakhir.

Skuad Garuda sendiri, sudah dinyatakan lolos dan sebetulnya bisa saja melepas partai melawan Thailand dengan menurunkan materi tim cadangan. Ini yang membuat pers Malaysia, dan pelatih Rajagobal sempat meragukan "pertolongan" Indonesia. Latar politis dan "kebencian" tetangga masih bisa dijadikan alasan Indonesia untuk melemparkan Malaysia.

Suratkabar Berita Harian, misalnya, sempat menelurkan spekulasi, jelang laga Malaysia melawan Laos yang dilaksanakan bersamaan dengan Indonesia vs Thailand dengan judul sensasional, "Indonesia Mungkin Berpakat Benarkan Thailand".

Namun hasil yang keluar dari stadion Gelora Bung Karno seolah mementahkan pendapat mereka. Kemenangan 2-1 secara dramatis atas Thailand yang didapat di menit akhir mementahkan anggapan pers Malaysia. Indonesia ternyata turut berjasa membawa Malaysia ke semifinal Piala AFF. Anak asuh Alfred Riedl jauh lebih bijaksana ketimbang banyak oknum pendukung yang menginginkan politik dicampur dengan sepakbola.

Lalu, apa respon dari media Malaysia sendiri, setelah mengetahui mereka membutuhkan kaki Bambang Pamungkas untuk lolos ke semifinal?

Ucapan terima kasih kepada Bambang menghiasi banyak surat kabar, seperti kutipan kantor berita Bernama:

"Indonesia who were trailing Thailand 0-1 until the 70th minute, however scored twice from the penalty spot, incidentally through Bambang Pamungkus, a player who needs no introduction to Malaysian fans as he had made his mark with Selangor in the M-League a few years ago."

Bernama menjadi feeder sejumlah harian di Malaysia, antaranya Malay Mail yang menelurkan headline olahraga "Much Obliged", untuk tunjukkan "hutang budi" tim Malaysia kepada Bepe dan Indonesia. Berita Harian juga mengutip headline ucapan terima kasih kepada Bambang Pamungkas. Tulisan bertajuk "Terima Kasih Bambang" tersebut juga mengutip mengenai asumsi "berpakat" yang mereka apungkan. Secara sportif, mereka memberi penghargaan kepada Indonesia, dan khususnya Bepe yang pernah memperkuat Selangor di Liga Malaysia.

Respon senada juga digulirkan Harian Metro seraya menyindir pelatih Rajagobal yang sempat sangsi terhadap kesungguhan tim Indonesia.

"Kejayaan itu meleraikan kebimbangan ketua jurulatih, K Rajagobal serta semua anak buahnya yang sebelum ini sangsi dengan tindakan jurulatih Indonesia, Alfred Riedl merehatkan lima pemain utama ketika bertemu Thailand pada satu lagi perlawanan yang dijalankan serentak di Stadium Gelora Bung Karno, Jakarta."

Namun tanpa harus diminta, pelatih Rajagobal sendiri usai pertandingan juga sudah mengucapkan apresiasinya kepada skuad Garuda atas kesungguhan mereka mengatasi Thailand.

"Hari ini kita lihat Indonesia semakin profesional. Kami harus berterima kasih kepada mereka, dan berharap bisa berjumpa lagi di final. Bukan untuk membalas dendam, namun untuk menunjukkan bahwa kami sudah mendapatkan kemajuan yang berarti dari pertemuan sebelumnya," jelas Rajagobal sebagaimana dikutip koran lokal Kompas.

Related

media 5082506169434387608

Posting Komentar Default Comments

Follow Me

-

Ads

Popular

Arsip Blog

Ads

Translate

item