Situs Ziarah dan Ikonoklastik

Sabtu menjadi akhir pekan kami yang agak santai setelah dua minggu di Makkah dan ibadah haji secara praktis selesai. Jadi, rombongan kam...


Sabtu menjadi akhir pekan kami yang agak santai setelah dua minggu di Makkah dan ibadah haji secara praktis selesai. Jadi, rombongan kami memutuskan untuk berwisata ziarah.

Wisata ziarah di Makkah sangat terbatas. Itinerari semua orang rasanya sama. Jabal Nur (dan gua Hira), Jabal Thur (dan gua Thur), serta Jabal Rahmah. Ketiganya adalah gunung atau bukit batu. Dua pertama punya signifikansi tarih (sejarah).

Sebelum kami mendaki Jabal Nur untuk mengunjungi gua Hira (tempat Muhammad menerima wahyu pertamanya), pamflet dan banner pemerintah Saudi banyak di pasang di dasar bukit. Isinya himbauan untuk tidak naik dan mengunjungi gua. Bahkan ada kantor khusus untuk menyebarkan propaganda ini, dan kita bisa melihat gua melalui tayangan video.

Gunung dan di luar Makkah barangkali yang menyelamatkan Jabal Nur dan Thur dari penghancuran. Nyaris tidak ada situs ziarah di dalam kota Makkah. Wahabi yang menguasai Saudi menganut konsep ikonoklastik. Semua benda yang berpotensi menimbulkan syirik atau bidah dilenyapkan. Peninggalan-peninggalan masa lalu dibuldoser, meski belum jelas akan diapakan bekas situsnya. Paling gampang dibikin masjid.

Banyak juga bekas situs sejarah yang dihancurkan untuk memberi jalan pada bangunan komersial. Benteng kota dari era Turki Utsmaniyah dihancurkan untuk memberi lahan pada Royal Clock Towers, bangunan tertinggi nomor tiga di dunia. Peristiwa ini sempat menimbulkan ketegangan diplomatik antara Turki dan Saudi.

Jangankan benteng, rumah Abu Bakar, Khalifah pertama, juga dirobohkan untuk memberi jalan pada hotel Hilton. Ini senasib dengan rumah-rumah bersejarah milik Abu Thalib, Umar, dan Khadijah. Pendapat Saudi gampang saja, hotel lebih dibutuhkan untuk menampung jamaah. Lagipula rumah itu dikuatirkan menjadi objek ziarah yang berpotensi syirik.

Yang agak lumayan mungkin rumah maulid, alias rumah kelahiran Nabi. Saat ini situsnya berdiri perpustakaan. Tetapi bangunannya ya sudah bukan arsitektur aslinya. Plus, sebentar lagi akan digusur juga untuk perluasan Masjidil Haram.

Pemerintah Saudi berulang kali menyatakan bahwa struktur bersejarah yang dipertahankan hanyalah Kabah. Konon makam Nabi di Masjid Nabawi juga berulang kali terancam digusur. Berkat lobi dari banyak negara, termasuk Indonesia, makam ini masih ada. Hanya saja, berulang kali peringatan kepada jamaah untuk tidak memohon kepada makam ini selalu digariskan Saudi.

Agaknya ziarah bukan menjadi satu bidang yang dikelola. Romantisme masa lalu menjadi barang langka lantaran berpotensi syirik.

Related

ziarah 7427347359642172464

Posting Komentar Default Comments

Follow Me

-

Ads

Popular

Arsip Blog

Ads

Translate

item