Rindu Piala

Minggu ini banyak hal baik terjadi bagi saya sebagai penggemar. Pertama, Pearl Jam masuk ke Rock and Roll Hall of Fame. Langsung, di tahu...


Minggu ini banyak hal baik terjadi bagi saya sebagai penggemar. Pertama, Pearl Jam masuk ke Rock and Roll Hall of Fame. Langsung, di tahun pertama mereka eligible (dihitung minimal 25 tahun dari rilisan major mereka). Sebuah penghargaan besar, sejajar dengan Deep Purple, Rush, Led Zeppelin, Metallica, The Beatles, dan Rolling Stones.

Lalu di akhir pekan (in fact barusan), sudah hampir lupa kapan terakhir melihat AC Milan angkat tropi. Seingat saya, terakhir adalah tropi Super Coppa tahun 2011, masih bersama Zlatan Ibrahimovic, lawan Inter di Beijing.

Skuad berganti, sepertinya tinggal Ignazio Abate, veteran yang bermain di Super Coppa 2011, yang masih ada di Milan saat ini. Milan turun dengan rerata usia 24 tahun (dibandingkan lawannya. Juventus, yang 29 tahun), banyak remaja Italianya. Dan pada akhirnya, tangan remaja Italia bernama Giggio Donnarumma yang menggelincirkan tropi ke-29 bagi Silvio Berlusconi. Kemungkinan tropi terakhirnya sebelum Milan diakuisisi konsorsium jutawan Tiongkok, Februari nanti.

Ini closure yang bagus dalam periode kita menyaksikan Adriano Galliani duduk di tribun lalu berteriak seperti orang gila. Saya masih ingat silverware pertama saya sebagai penggemar bola, wabil khusus sebagai Milanista, momen teriakan Galliani di Perugia tahun 1999.

Dan kini, Desember 2016, bocah-bocah ingusan, anak kemarin sore, memberi kebahagiaan bagi saya, Milanista 34 tahun nun jauh 13.000 km dari Milanello. Setidaknya kebahagiaan ini kemudian dibaginya, mewarnai lansekap media sosial dengan cat merah-hitam.

Related

super coppa 181229595847898372

Posting Komentar Default Comments

Follow Me

-

Ads

Popular

Arsip Blog

Ads

Translate

item