Menulis Travelog

Travelog, atau catatan perjalanan, merupakan salah satu bentuk dokumentasi memori yang berwujud tulisan. Travelog bisa menjadi komplimente...



Travelog, atau catatan perjalanan, merupakan salah satu bentuk dokumentasi memori yang berwujud tulisan. Travelog bisa menjadi komplimenter dari foto, atau kadang juga bisa dinikmati walau tanpa foto. Bagi traveler, kegiatan menulis travelog ini sudah menjadi menu wajib. Beberapa di antara mereka bahkan merilis travelog mereka menjadi buku.


Mengabadikan pengalaman wisata dengan travelog tidak memerlukan peralatan yang rumit. Cukup dengan bekal buku harian, atau di masa sekarang bisa diwakili dengan piranti mobile seperti smartphone yang bisa menyimpan tulisan kita. Bagi yang suka membawa laptop kala bepergian, bisa juga diguanakan untuk menulis travelog.

Travelog, secara sederhana bisa dibuat dengan menuliskan tiga bagian: itinerari (rencana) perjalanan Anda, realisasi itinerari dan menceritakan destinasi atau objek. Tulisan mengenai itinerari dibuat sebelum Anda berangkat. Buat tulisan dengan bahasa yang mengalir (bukan berbentuk list), menjelaskan Anda hendak kemana, bagaimana cara menuju kesana dan informasi lainnya untuk mengawali travelog.

Tahap kedua adalah menuliskan realisasi itinerari. Bagaimana ketepatan waktu perjalanan, apa yang Anda lihat sepanjang perjalanan, atau berbagai masalah yang timbul dalam perjalanan bisa menjadi bahan menulis, sebelum melangkah ke penulisan mengenai objek atau destinasi. Sertakan evaluasi dan saran-saran dari hasil realisasi itinerari. Misalnya bila mendapati hotel yang dituju tidak sesuai dengan yang diiklankan, Anda bisa menuliskannya.

Meski inti dari berwisata adalah untuk mengunjungi destinasi atau objek, namun dua aspek di atas tetap penting dalam travelog. Harus diingat bahwa travelog adalah catatan perjalanan, bukan hanya sekedar menulis tentang objek wisata,
Namun, penulisan objek juga tetaplah penting. Ini adalah bagian inti yang ingin dilihat oleh pembaca travelog. Maka. ketika menulis tentang destinasi atau objek, tulislah sesuai dengan pengalaman empiris Anda.

Tulisan dengan metode deskriptif akan sangat membantu melukiskan kondisi tempat melalui bahasa kata. Perkuat pengamatan Anda dengan menggali data mengenai objek, baik dari bertanya kepada orang sekitar, membaca buku panduan atau browsing melalui piranti mobile Anda.

Jangan khawatir bila Anda tidak sempat menuliskan secara utuh (misalnya bila terbentur dengan waktu atau kegiatan di lokasi). Catat poin-poin penting untuk kemudian dikembangkan sesampai Anda di waktu dan tempat yang lebih santai. Perlu diingat bahwa Anda juga sebaiknya tidak terlalu sibuk dengan kegiatan menulis sampai melupakan tujuan utama berwisata.

Perkuat travelog Anda dengan foto yang mendukung. Ambil gambar objek untuk menerangkan apa yang Anda tulis, selain foto diri Anda sendiri dan keluarga (atau teman misalnya). Bila Anda sudah mencatat semuanya, sunting ulang travelog sebelum dipublikasikan dalam bentuk yang diinginkan (dicetak, atau diunggah ke dalam situs internet).

Disamping foto, travelog bisa menjadi kenangan menarik atas pengalaman kita berwisata. Anda bisa suatu saat membaca kembali dan mengingat perjalanan. Atau bila Anda hendak mengunjungi objek yang sama, pengalaman dari travelog bisa juga membantu menentukan itinerari yang lebih bagus.

Selamat menulis!

Related

travelogue 7538301179518035809

Posting Komentar Default Comments

4 komentar

AieSha mengatakan...

tips yang bagus... thanx..

dasril.com mengatakan...

begitulah adanya.... bisa mendokumnetasikan berbagai tempat yang dikunjungi bisa menjadikan kepuasan tersendiri bagi sang traveler...

salam kenal!

Helman Taofani mengatakan...

Terima kasih AieSha. :)

Bang Dasril betul, saya sendiri menyimpan beberapa travelog di blog ini.

REDpedia.com mengatakan...

Ternyata ada juga ya istilah travelog, kemaren bingung sebutan orang yg nulis hasil travellingnya. BTW makasih penjelasannya

Follow Me

-

Ads

Popular

Arsip Blog

Ads

Translate

item